Belum juga usai perbincangan
masyarakat mengenai pemilihan umum kemarin, tanggal 9 april 2014 pemilu
legislatif dilaksanakan. masyarakat berbondong-berbondong untuk menentukan
pilihannya, begitu antusias sekali orang-orang terhadap pelaksanaan tersebut. Mereka
datang dengan keyakinan dan beberapa harapan untuk kehidupan yang lebih
sejahtera. Benarkah demikian?
Baru saja terlintas memory 5 hari yang lalu tepat sehari sebelum pesta pemilu raya dimulai. Sosok tinggi tegap datang menghampiri sebuah rumah yang sederhana. Mungkin hanya 3 menit ia singgah. Tak banyak kata yang terucap, namun maksud utama jelas tereka. “Pilih nomor XX untuk hidup lebih maju” sembari menyodorkan kertas putih berisi lembaran uang menurutku.
Timbul banyak pertanyaan pada saat itu. Apakah itu kampanye yang benar? Apakah itu bentuk sogok? Kalau iya, katanya Indonesia kok gak demokrasi? Katanya demokrasi kok sogok. Mungkin ini tulisan mahasiswa putih yang tidak begitu memahami makna politik. Saya hanya mahasiswa yang belajar dan melihat keadaan sekitar. Atau mungkin hanya peran pembantu dalam cerita kehidupan ini.
Mahasiswa katanya adalah manusia penerus bangsa dan pelopor ide cemerlang dan pendobrak perubahan yang lebih baik. Setidaknya kita mulai sadari akan harapan-harapan orang tua kita. Terkait dengan pemilu raya saat ini, mari kita gunakan hak pilih kita sebaik mungkin.
"Pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu 2014 akan memakai e-voting dengan harapan menerapkan sebuah sistem baru dalam pemilihan umum. Keutamaan dari penggunaan sistem e-voting adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang sudah mulai dipersiapkan sejak tahun 2012 secara nasional." (sumber: http://www.pemilu.com/pemilu-2014/).
Dalam tulisan ini saya tidak memiliki banyak maksut, saya hanya ingin mengajak kepada seluruh pembaca untuk tidak menyia-nyiakan hak pilih kita. Apalagi menukar itu demi kesenangan duniawi yang fana meskipun itu hak kita. Hidup Mahasiswa, Hidup Indonesia. (Kadep. PSDM 2014).
Baru saja terlintas memory 5 hari yang lalu tepat sehari sebelum pesta pemilu raya dimulai. Sosok tinggi tegap datang menghampiri sebuah rumah yang sederhana. Mungkin hanya 3 menit ia singgah. Tak banyak kata yang terucap, namun maksud utama jelas tereka. “Pilih nomor XX untuk hidup lebih maju” sembari menyodorkan kertas putih berisi lembaran uang menurutku.
Timbul banyak pertanyaan pada saat itu. Apakah itu kampanye yang benar? Apakah itu bentuk sogok? Kalau iya, katanya Indonesia kok gak demokrasi? Katanya demokrasi kok sogok. Mungkin ini tulisan mahasiswa putih yang tidak begitu memahami makna politik. Saya hanya mahasiswa yang belajar dan melihat keadaan sekitar. Atau mungkin hanya peran pembantu dalam cerita kehidupan ini.
Mahasiswa katanya adalah manusia penerus bangsa dan pelopor ide cemerlang dan pendobrak perubahan yang lebih baik. Setidaknya kita mulai sadari akan harapan-harapan orang tua kita. Terkait dengan pemilu raya saat ini, mari kita gunakan hak pilih kita sebaik mungkin.
"Pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu 2014 akan memakai e-voting dengan harapan menerapkan sebuah sistem baru dalam pemilihan umum. Keutamaan dari penggunaan sistem e-voting adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang sudah mulai dipersiapkan sejak tahun 2012 secara nasional." (sumber: http://www.pemilu.com/pemilu-2014/).
Dalam tulisan ini saya tidak memiliki banyak maksut, saya hanya ingin mengajak kepada seluruh pembaca untuk tidak menyia-nyiakan hak pilih kita. Apalagi menukar itu demi kesenangan duniawi yang fana meskipun itu hak kita. Hidup Mahasiswa, Hidup Indonesia. (Kadep. PSDM 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar